Kamis, 08 November 2012

penjelasan dan vidio details tentang borobudur











SEJARAH BERDIRINYA BOROBUDUR 

Borobudur adalah candi Budha, terletak di desa Borobudur Magelang Kabupaten, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan dinasti Syailendra. Nama Borobudur adalah kombinasi dari kata-kata dan Budur Bara. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur berasal dari beduhur arti kata di atas, dengan demikian Borobudur berarti biara di atas bukit. Sementara itu, menurut lain berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara sumber lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.Punden teras Borobudur berbentuk bangunan terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat terendah digunakan sebagai penghalang. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam tingkat terendah dari tingkat persegi dan tiga di atas dan tingkat tertinggi melingkar stupa Budha yang menghadap ke tingkat west.Each merupakan tahapan kehidupan manusia. Di sekolah Sesuai Buddhisme Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat Buddha harus melalui setiap tingkat kehidupan.

    
Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.
    
Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat dengan cara dan bentuk. Pada tingkat ini, patung Buddha ditempatkan terbuka.
    
Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana stupa Budha diletakkan dalam lubang. Melambangkan orang yang telah bebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
    
Arupa, bagian atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.Setiap tingkat memiliki relief yang akan dibaca koheren berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Dalam relief Borobudur bercerita tentang kisah yang sangat melegenda, berbagai isi ceritanya, antara lain ada relief pada epik Ramayana Hindu, ada juga relief Jataka cerita. Selain itu, ada pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran, yang berbasis di Bergotta (Semarang) relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha.. Sebuah Buddha dari India bernama Atisha, pada abad ke-10 pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (Raja Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa itu diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp untuk Path to Enlightenment" atau lebih dikenal dengan Bodhipathapradipa.Satu pertanyaan yang masih belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikelilingii rawa dan kemudian terkubur oleh letusan Merapi. Hal ini didasarkan pada prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi, mungkin terkubur lahar Merapi Borobudur dingin. Desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo ada aktivitas warga membuat kerajinan. Selain itu, puncak watu Kendil tempat yang ideal untuk melihat panorama dari atas Borobudur. 27 Mei 2006 gempa bumi dan tidak berdampak sama sekali pada Candi Borobudur yang masih bisa visited.Borobudur HistoryAbout tiga ratus tahun yang lalu, di mana candi masih hutan sekitarnya apa yang orang disebut Redi Borobudur. Untuk pertama kalinya, nama naskah Negarakertagama Borobudur diketahui Prapanca MPU bekerja pada tahun 1365 Masehi, disebutkan tentang biara di Budur. Kemudian dalam script Jawi Tanah Chronicle (1709-1710) ada berita tentang Mas Dana, seorang pemberontak terhadap Raja Paku Buwono I, yang tertangkap di Redi Borobudur dan dijatuhi hukuman mati. Kemudian pada tahun 1758, memicu berita tentang seorang pangeran dari Yogyakarta, Pangeran Monconagoro, yang ingin melihat patung prajurit terkunci dalam sangkar. Pada tahun 1814, Thomas Stamford Raffles mendapat berita dari bawahannya di sebuah bukit yang dipenuhi dengan batu-batu berukir. Berdasarkan berita yang Raffles mengutus Cornelius, seorang pengagum seni dan sejarah, untuk membersihkan bukit itu. Setelah dibersihkan selama dua bulan dengan bantuan dari 200 orang, kuil menjadi jelas dan pemulihan berlanjut pada tahun 1825. Pada 1834, Residen Kedu membersihkan candi lagi, dan tahun 1842 stupa candi ditinjau untuk penelitian lebih lanjut.Nama BorobudurRegarding nama Borobudur, karena banyak sarjana menafsirkan kuno, yang Prof Dr Poerbotjoroko menerangkan bahwa kata berasal dari dua kata Bhoro dan Budur Borobudur. Bhoro berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bihara atau asrama, sedangkan kata Budur merujuk pada kata yang berasal dari Bali beduhur yang berarti di atas. Pendapat ini dikuatkan oleh Prof Dr WF. Stutterheim yang berpendapat bahwa Borobudur berarti Bihara di atas bukit.Prof JG. De Casparis mendasarkan pada Prasasti Karang Tengah yang menyebutkan di gedung baru, yaitu Tahun Sangkala: rasa sagara kstidhara, atau tahun Caka 746 (824 Masehi), atau selama dinasti Sailendra yang memuliakan Tuhan Indra. Dalam nama didapatlah prasasti Bhumisambharabhudhara berarti tempat pemujaan leluhur bagi jiwa-jiwa nenek moyangnya. Bagaimana hal ini akan menjadi pergeseran Borobudur kata? Hal ini terjadi karena pengucapan masyarakat setempat.Borobudur Candi DevelopmentBorobudur dibuat selama Dinasti Sailendra Buddhis di bawah kepemimpinan Raja Samarotthungga. Arsitektur yang menciptakan candi, oleh masyarakat pidato bernama Gunadharma. Pembangunan candi itu selesai pada 847 AD Menurut Kulrak prasasti (784M) pembuatan candi ini dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya yang sangat dihormati, dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarman sebagai penasehat ahli dalam ajaran Tantra Vajrayana Buddis. Pembangunan candi ini dimulai pada judul Raja Maha Sri Sanggramadananjaya Dananjaya, diikuti oleh putranya, Samarotthungga, dan oleh cucu perempuannya, Dyah Ayu Pramodhawardhani.Sebelum dipugar, Candi Borobudur berupa reruntuhan seperti halnya artefak candi yang baru ditemukan. Pemugaran selanjutnya oleh Cornelius pada masa Raffles maupun Residen Hatmann, setelah periode yang kemudian dilakukan pada 1907-1911 oleh Theodorus van Erp membangun kembali susunan bentuk dari reruntuhan kuil karena dimakan zaman sampai kepada bentuk sekarang. Van Erp sebetulnya seorang ahli teknik bangunan Genie Militer dengan pangkat letnan, tetapi kemudian tertarik untuk belajar dan belajar seluk-beluk Candi Borobudur, mulai dari filsafat dengan ajaran yang dikandungnya. Untuk itu ia berusaha untuk melakukan studi banding selama beberapa tahun di India. Ia juga pergi ke Sri Lanka untuk melihat komposisi KTT stupa Sanchi di Kandy, sampai van Erp menemukan bentuk Candi Borobudur. Sedangkan landasan filsafat dan agama ditemukan oleh Stutterheim dan NJ. Krom, yaitu tentang Buddhisme Mahayana Dharma-Yogacara dan ada kecenderungan juga dicampur dengan aliran-Tantric Vajrayana.Penelitian tentang komposisi candi dan falsafah yang dibawanya tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, terutama bila dikaitkan dengan bangunan candi lainnya yang masih satu keluarga. Serta Candi Borobudur dengan Candi Pawon dan Mendut yang secara geografis berada pada satu jalur.
Bahan Borobudur TempleBorobudur adalah candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja. Luas bangunan Candi Borobudur 15.129 m2, terdiri dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu km 500 keseluruhan dengan berat total batu 1,3 juta ton. Dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar atau bantuan yang merupakan rangkaian cerita dalam panel terususun 1460. Panjang setiap panel adalah 2 meter. Jika serangkaian relief yang membentang panjang sekitar 3 km lega sekali. Jumlah tingkat sepuluh, tingkat 1-6 persegi, sedangkan 7-10 putaran. Patung Terkandung sekitar candi sebesar 504 buah. Temple tinggi di atas tanah sampai akhir stupa adalah 42 meter, 34,5 meter tapi sekarang tinggal setelah disambar petir.Menurut survei-etnolog Robert antropolog Austria von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah akrab dengan budaya di era Neolitik dan Megalitik dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalitikum bahwa nenek moyang Indonesia membuat makam leluhurnya serta tempat ibadah berupa bangunan piramida berjenjang, sampai ke atas semakin kecil. Salah satunya ditemukan di Lebak Sibedug daerah Leuwiliang Bogor, Jawa Barat. Ada juga bangunan serupa di Sukuh di dekat Solo, Candi Borobudur juga. Jika kita melihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan tangga atau piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain dari piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk India. Ini adalah salah satu kelebihan Candi Borobudur yang merupakan kekhasan arsitektur Budhis di Indonesia.

1 komentar:

  1. penjelasan ini bisa memperbanyak pengetahuan tentang candi Borobudur yang ada di Yogyakarta

    terima kasih.....

    BalasHapus